Pusat Kesultanan Banten hanya seukuran satu kecamatan dengan luas sekitar 1 kilometer x 1 kilometer. Namun, dengan hasil bumi lada, daerah itu bisa berhubungan dengan negara-negara asing dari berbagai penjuru dunia, seperti Malaka, China, Gujarat, Turki, Portugis, Inggris, Denmark, dan Belanda. Benteng Speelwijk di Banten Lama masih tampak kokoh dengan tumpukan batu-batu karangnya yang kekar. […]
Lada atau merica adalah bumbu utama. Pemakaian dan konsumsinya paling tinggi di dunia dibandingkan dengan tanaman rempah lain. Oleh karena itu, lada dijuluki ”raja rempah”. Tahukah Anda bahwa lada bisa dibudidayakan di teras rumah kita? Konsumsi lada sebenarnya relatif kecil. Sesuai Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi lada rata-rata 0,13 kilogram per kapita […]
Teluk Lada di pesisir barat daya Pandeglang, Provinsi Banten, diduga jadi pintu masuk lada (Piper nigrum) di wilayah Nusantara. Pada era Kesultanan Banten, lada merupakan komoditas utama perdagangan, bahkan jadi alat diplomasi para raja. Namun, jejaknya samar-samar. Aroma rempah menguar, tercium dari seberang Toko Sumber Agung di Jalan Jenderal Sudirman Labuan, Kabupaten Pandeglang, awal April 2017. […]
Para sultan yang memerintah Banten menggunakan lada sebagai alat diplomasi dengan pihak asing, seperti Inggris dan Belanda. Beberapa isi surat yang dikirimkan oleh sultan diiringi dengan pengiriman lada hitam sebagai ucapan terima kasih ataupun sebagai imbalan. 1664 1671 1675 1792 1802 1802 1804 1808 1808 Surat Sultan Abul Fath kepada Raja Inggris Charles II […]
Secercah kabar menggembirakan datang dari kebun benih induk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Lampung. Para peneliti di sana berhasil mengembangkan calon varietas lada baru yang memiliki malai sepanjang 36 sentimeter. Dilihat dari penampakannya, lada yang dikembangkan dari varietas Natar 1 ini memang sangat menjanjikan. Panjang malainya jauh di atas lada pada umumnya yang hanya memiliki […]
Bumiku Tanoh Lampung Kulawi Panjak Wah-Wah Di Nusantara Tani Tukun Sangun Jak Jebi Tanoh Lampung Tanoh Lado Sepenggal lirik lagu daerah bertajuk ”Tanoh Lado” ini menggambarkan bahwa tanah Lampung tidak bisa dipisahkan dari lada/lado. Bumi ”Ruwa Jurai” ini dikenal sebagai penghasil lada hitam atau black pepper terbesar sejak zaman penjajahan Belanda, Inggris, dan Portugis. Hingga […]
Lada merupakan satu dari tiga komoditas utama ekspor rempah Indonesia. Kontribusinya berkisar 24-26 persen di pasar dunia selama 2003-2013. Namun, pengembangannya tertatih, khususnya dari sisi produktivitas. Petani bersusah payah menghadapi hama penyakit. Selama dua dekade sejak tahun 1990, produktivitas lada Indonesia hanya tumbuh 0,03 persen per tahun, tercatat 729 kilogram (kg) per hektar (ha) pada tahun […]
Kebutuhan ekonomi memaksanya hijrah merantau ke Pulau Andalas. Awalnya, dia tak punya apa-apa selain badan dan kemauan. Namun, berkat keuletannya, Lukito (59) tumbuh berkembang menjadi ”duta” lada, baik di panggung nasional maupun internasional. Tepat ketika suhu politik di Pulau Jawa memanas pada 1965, Lukito bersama adik, kakak, dan ayahnya berangkat mengadu nasib ke Lampung. Karena […]
Jalan semakin menanjak ketika menapak kaki Gunung Pulosari di Desa Pandat, Mandalawangi, Pandeglang, Banten, April lalu. Pada ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, Somad (60) menunjukkan sulur-sulur tanaman rambat dengan lingkar batang mencapai 6 sentimeter. Itulah bonggol-bonggol lada yang diduga merupakan sisa-sisa perkebunan lada tua di pedalaman Banten. Sebagian sulur-sulur besar itu berserakan di […]
Kebutuhan setiap orang akan lada bisa dipenuhi dari satu pot lada perdu. Produksi lada perdu bisa mencapai 200-500 gram per tanaman usia 2-3 tahun, cukup untuk 2-4 anggota keluarga. Berikut cara budidaya lada perdu yang cukup sederhana.
”Goyang pohon, ringgit gugur”. Hanya dengan menggoyang pohon-pohon pala, uang pun berguguran. Istilah ini menggambarkan begitu makmurnya petani pala di Banda sekitar abad ke-16. Meski masa kejayaan rempah telah lewat, optimisme bercocok tanam rempah masih bisa ditemukan di sejumlah daerah. Mereka yang tekun dan kreatif mencari terobosan-terobosan barulah yang bisa bertahan dan bahkan hidup sejahtera […]
Selama berabad-abad mengalir ke Eropa tanpa diketahui muasalnya, aroma cengkeh, lada, dan pala mengundang Portugis, Spanyol, Ingris, dan Belanda datang ke Nusantara abad ke-16. Perburuan rempah mendorong penjelajahan dunia. Ribuan kapal berlayar lintas benua untuk mencari sumbernya. Pulau-pulau di kepulauan Maluku dan Maluku Utara, daerah asal pala dan cengkeh, adalah sebagian sasarannya. Namun, kecocokan iklim […]